Jumat, 13 Oktober 2017

PESAN KEPADA WAKIL RAKYAT.

 Oleh :
Rodi Herdiana


Bisa apa Kami, Rakyat tetaplah hidup,
Wakil Rakyat ??

Kompleksitas Kesenjangan sosial yg begitu amat membebani kian hari. Menaklukan naluri sebagai manusia yg pongah akan adanya suatu bentuk perubahan, tidak begitu dirasakan masyarakat banyak.

Entahlah, kita lupa kepada siapa sesunggugnya harapan ini berlabuh. Sementara kita tidak lupa, saat dulu mereka mempesona pesonakan wajah, aura dan lika liku badan diatas panggung seolah utk meyakinkan hal yg baik baik.

Sesungguhnya sifat kelupaan ini menjadi saksi bisu diantara rangkaian janji yg melibatkan hati, otak, dan mulut tersampaikan kepada kami yg kurang faham berpolitik. Lalu saat ini kemana janji yg dulu itu diucapkan, sampai kemudian kami menagih tak lagi dihiraukan, seketika itu kalian menjadi tidak waras dan tuli dalam masa peridoe 5 tahun.

Maka beberapa hal, ijinkan atas permintaan kami dikabulkan. Kami masyarakat adalah orang baik yg taat terhadap hukum. Jangan jauhi kami setelah kalian jadi apa yg diinginkan. Sebab kami tak buta akan suara pilihan kami nanti, karena kami butuh infrastruktur jalan yang bagus, bangunan pendidikan dan sistemnya yg bagus, juga fasilitas kesehatan serta tenaga medis yg baik nan ramah, akses pelayanan publik yang terbuka dan penuh tanggung jawab.

Lalu, sekarang kalian akan kembali lagi bermanis manis durjana, tidak lagi menebalkan make up riasan wajah, tidak lagi berpakaian mewah nan anggun bak seorang raja, tidak lagi angkuh tatkala kami masyarakat datang kekantor lalu engkau pergi jauh tak kembali krn muak melihat muka kami yg lusuh, berantakan dan bau apek.

Apa sebabnya engkau seperti itu? Apa salah kami, yang sebenarnya kamipun punya hak meminta. Tolong diperhatikan kami yg jauh dari keramaian juga hiruk pikuk kemewahan kalian saat ini. Kalian sebentar lagi akan datang. Menjumpai kami kembali dengan banyak berkumpul dan nimbrung dengan kami, hanya sekedar ikut ngopi lalu menawarkan pesan pesan manis. Berubah menjadi ratusan derajat, ketika masa periodesasi kalian habis dan akan ikut serta kembali menyambung keberuntungan diperiodesasi yang baru.

Sebentar lagi kalian akan sama percis dengan apa yang  kami lakukakan setiap hari, menyamar peduli dan seolah menjadi petani turun kesawah sawah, menjadi guru seolah paling hebat utk mendidik, berkumpul dikerumunan tukang ojeg dan sebagainya. Bahwa sesungguhnya kami adalah masyarakat yg awam akan politik, kemudian kami selalu menjadi alat pemuas dan hasrat kalian, libido kekuasaan memuncak, tak lagi hirau pada kami yg dulu kalian rayu dengan segala macam variasi yang diberikan kepada kami, mulai dari sembako, amplop dll.

Lalu dengan begitu, masih pantaskah kami mengharapkan kalian kembali duduk dikursi empuk, berruangan indan nan berAC dan tanpa bau apek?
Masih pantaskah kami peduli kepada kalian saat kalian datang masuk perkampungan ke pinggirian sekalipun?
Masihkan berhak kah kamu memilih saudara saudara yg bermental kapitalis dan haus kekuasaan?

Kita tidak pernah lupa dulu, dan saat ini insyAllah kami akan adil pada kalian. Sebab kita, masyarakat dan Bangsa Indonesia secara luas perlu perubahan. Jangan anggap SDM kami lemah, hingga mampu kalian bodohi, meski kami hidup sebagai petani, buruh, tukang ojeg dan sebagainya. Memilih ada kepastian dan keharusan bagi kami, tapi memilih keputusan yg sama adalah akan menambah semakin terpuruknya kita dan bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar